Toyota Tolak Kabar Pengambilalihan Neta

banner 468x60

Gosip tentang produsen otomotif besar dari Jepang, Toyota, yang dikabarkan berencana untuk membeli perusahaan mobil listrik di Cina bernama Neta Auto telah ditolak.

Menurut laporan Car News China, kedua pihak dengan tegas mengklaim bahwa tuduhan itu tidak akurat. Di waktu yang bersamaan, Neta malahan sedang berjuang melawan tekanan kepailitan setelah merosot secara finansial dalam beberapa bulan belakangan ini.

PT Toyota Motor (China) Investasi Co., Ltd., dengan jelas mengklaim penolakan atas dugaan pembelian yang beredar tentang Neta Auto. Hal ini diumumkan oleh Kepala Komunikasi Merek Toyota China, Xu Yiming.

Bacaan Lainnya
banner 300x250

“Belum ada laporan tentang hal tersebut, kami minta dukungan untuk menegaskan kebenaran dari kabar berita itu,” jelas Xu.

Lainnya dari media asal Cina pun membenarkan ke Neta Auto bahwa kabar tentang pengambilalihan itu tidak tepat. Media setempat melaporkan bahwa Neta dengan tegas menyangkal ada proses akuisisi yang dilakukan Toyota.

Krisis finansial yang melilitkan Neta telah terjadi sejak permulaan tahun tersebut. Di bulan Maret 2025 silam, beberapa penyedia jasa mendatangi secara langsung markas utama Neta di Shanghai guna pengejaran piutang yang tertunda. Perusahaan kemudian cepat menyelenggarakan pertemuan bersama para supplier dan berfokus pada perombakkan hutangnya.

Pada tanggal 25 Maret 2025, Neta Auto menyatakan telah menandatangi perjanjian untuk menukar hutang senilai lebih dari 2 miliar yuan—setara dengan sekitar Rp 4,3 triliun—with shares of the company bersama 134 pasokan pentingnya.

Niatan Neta itu mendapat respons positif dari sejumlah pemasok utama yang menyokong langkah tersebut, termasuk CATL dan Gotion High-Tech serta beberapa entitas lainnya.

Pendanaan yang gagal

Untuk memenuhi keperluan dana operasional serta peningkatan produk, Neta Auto sudah menyelenggarakan rapat dengan para pemilik saham pada tanggal 24 Januari 2025.

Perusahaan berencana mengumpulkan dana Seri E senilai 4–4,5 miliar yuan atau sekitar Rp 8,8–9,6 triliun dengan investor utama menyumbangkan sekitar 3 miliar yuan atau Rp 6,6 triliun.

Menurut jalannya rencana Neta, dana tersebut direncanakan akan cair pada bulan April 2025, yang menjadi bagian dari upaya memulihkan produksi serta mengembangkan produk-produk baru.

Namun, menurut sumber internal dari Neta Auto, konfirmasi tersebut menyatakan bahwa sampai pertengahan bulan Mei tahun 2025, dana yang telah dijanjikan masih belum direalisasikan.

Menurut dokumen pengadilan tanggal 13 Mei 2025, tercatat bahwa Hozon New Energy Automobile Co., Ltd., yang menjadi entitas utama di balik Neta Auto, sedang mengalami proses tinjauan kebangkrutan.

Menurut informasi yang diambil dari Sistem Pelaporan Kepailitan Badan Usaha Negara, tuntutan hukum telah diserahkan oleh Shanghai Yuxing Advertising Co., Ltd. Saat ini kasus tersebut sedang ditanganinya melalui Pengadilan Rakyat Tingkat Sedang Kota Jiaxing, Provinsi Zhejiang.

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *