–
Film Pabrik Gula jadi salah satu pilihan film bioskop yang tayang saat Lebaran. Film ini disajikan dalam 2 versi, yang salah satunya menampilkan tayangan tanpa sensor.
Film horor yang disutradarai oleh Awi Suryadi ini langsung mendapat perhatian besar ketika dirilis pada tanggal 31 Maret 2025. Sebelumnya, Awi Suryadi telah berhasil dalam penggarapan film KKN Desa Penari.
Movie ini mengundang minat para pemirsa setelah memulai sebagai unggahan viral yang dilakukan Simpleman di Twitter. Kemudian kisah tersebut dikembangkan menjadi sebuah film melalui bakat akting sejumlah selebriti populer termasuk Arbani Yasiz, Ersya Aurelia, Erika Carl, serta banyak lainnya.
Dikutip dari Tribun Seleb, berikut sinopsis film Pabrik Gula:
Tiap tahun, pabrik gula menyerahi pekerjaan kepada penduduk setempat guna mempercepat tahapan pengecilan tebu saat masa panennya tiba. Semuanya tampak biasa saja pada awalnya dan tidak ada hal yang mencurigakan.
Hingga satu malam, Endah terpaku bangun lalu melangkah keluar dari gudang tempat dia tinggal untuk menyusul bayangan aneh tersebut. Dari peristiwa malam itu, pekerja-pekerjanya pun mulai merasakan serangan yang semakin memburuk.
Dimulai dari insiden kecelakaan kerja yang dialami oleh salah satunya, hingga kematian tragis seorang pekerja di dasar sumur dibelakang area itu. Selanjutnya diketahui bahwa pabrik tersebut bersebelahan dengan wilayah Kerajaan Demit.
Beberapa hal telah memicu kemarahan para demit, akibatnya kini mereka menginginkan darah para pekerja.
Selanjutnya, apa yang sesungguhnya telah terjadi? Dua tahun sebelum film tersebut dirilis, ahli retrokognisi bernama Om Hao pernah menyelidiki Pabrik Gula di Kabupaten Cirebon.
Om Hao bersama tim Kisah Tanah Jawa menjalankan ekspedisi dengan dua kelompok YouTuber lain yang terdiri dari Sarah Wijayanto dan Risa Saraswati.
“Kami saat ini sedang berada di Pabrik Gula Sindanglaut yang terletak di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat,” kata Om Hao seperti dilaporkan dalam video YouTube Jurnal Risa dengan judul tersebut.
MEMULAI PETUALANGAN KITA DI PABRIK GULA CIREBON #jurnalkisahmisteri #ghostcartour EPS 1.
“Tujuan kita di sini adalah untuk melakukan pencarian,” lanjut Risa Saraswati.
Om Hao, yang juga dikenal sebagai sejarawan, mulailah penyelidikannya dengan menggambarkan sejarah pabrik gula tersebut sebelum tempat ini menjadi terbengkalai. Siapa sangka, gedung pabrik gula yang masih kokoh berdiri itu umurnya telah melebihi satu abad.
jadi umurnya sudah mencapai lebih dari seratus tahun. setelah sistem tanam paksa, banyak investor dan pebisnis Belanda yang menyuntikkan modal ke Tanah Hindia Belanda.
“Memang pada saat itu gula merupakan komoditas eksport utama. Faktanya, pabrik gula ini beroperasi selama masa tanam Paksa,” jelas Om Hao.
Puluhan abad yang silam, gula menjadi produk unggulan dalam sektor ekspor. Sektor ini di dominasi Belanda saat mengelola bisnis di Indonesia pada masa tersebut.
Jadi pada tahun 1872 memang telah ada namun dengan peralatan yang sungguh sangat dasar. Kemudian antara tahun 1892 sampai 1898, bangunan tersebut dirancang mirip seperti saat ini, dan lokasinya pun tak jauh dari jalur rel kereta api yang digunakan untuk muatan di bagian depan.
“Jadi, ini adalah satu hubungan dalam konteks politik revolusi industri,” katanya.
Karena operasiannya yang lancar, pabrik gula menarik perhatian Jepang. Akhirnya pada tahun 1942, Jepang mampu menduduki pabrik gula tersebut.
“Kemudian pada tahun 1942 hal ini berada di bawah kendali militer Jepang,” jelas Om Hao.
Sebagai seseorang dengan kekuatan supernatural, Risa Saraswati memandang tempat itu sebagai titik temu bagi entitas gaib dari tiga negara berbeda. Tidak mengherankan bila area tersebut kini terkenal seram, karena dulunya adalah situs di mana warga dipermalukan serta tempat pembantaian oleh Belanda dan Jepang.
“Artinya di sini ada orang Jepang, Belanda, dan Pribumi,” ujar Risa.
(*)