Kekayaan konglomerat Prajogo Pangestu menurun drastis pada Jumat (7/2), akibat terjadinya lonjakan saham perusahaan yang dipimpin oleh Grup Barito.
Total kekayaan Prajogo Pangestu tertulis sebesar US$ 35,3 miliar atau setara dengan Rp 574,78 triliun, dengan pengertian nilai tukar Rp 16.283 per dolar AS.
Angka ini mengalami penurunan sebesar 20,61% atau sekitar US$ 9,2 miliar, sama dengan Rp 149,8 triliun.
Kurun kekayaan terkait dengan meningkatnya harga saham perusahaan Grup Barito. Saham PT Petrosea Tbk (PTRO) mengalami penurunan terbesar, menurun 24,61% ke level Rp 2.880 per saham sehingga penutup perdagangan Jumat (7/2).
Saham PT Energi Barito Renewables Tbk (BREN) juga tergerus 19,94% menjadi Rp 7.025, sementara saham PT Petindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) terjatuh 19,96% ke Rp 11.325.
Pelemahan ini disebabkan oleh keputusan MSCI yang tidak memasukkan BREN, CUAN, dan PTRO dalam daftar perbalikkan Februari 2025.
Keputusan tersebut diambil setelah MSCI melakukan analisis serta menerima saran dari pelaku pasar terkait potensi masalah investasi pada saham-saham tersebut.
Selain itu, saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) dan PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) juga mengalami penurunan masing-masing 10,44% dan 19,14%. Penurunan harga ini semakin menekan kapitalisasi pasar grup Barito.
www.kabarpati.com |
www.detik.com |