Pelatih Legendaris dari Korea yang Tangani Megawati Hingga Rivan Nurmulki Siap Masuk Hall of Fame Voli

banner 468x60


Pelatih sepak bola voli dari Korea Selatan, Kim Ho-chul, telah ditunjukkan sebagai salah satu calon untuk mendapatkan penghormatan Hall of Fame.

Kim Ho-chul masuk daftar calon untuk gelar pemain terbaik sepanjang zaman versi International Volleyball Hall of Fame (IVHF).

IVHF menyatakan telah merilis nama-nama pemain serta para pelatih dari 13 negeri yang terpilih untuk dipertimbangkan di kedua kategori putra dan putri.

Pengambilan suara akan dijalankan oleh para pendukung lewat situs resmi IVHF hingga tanggal 14 April kali ini.

Bacaan Lainnya
banner 300x250

Acara pengambilan sumpah ini akan diselenggarakan di Gedung Kehormatan Voli Hall di Holyoke, Massachusetts, Amerika Serikat, pada bulan Oktober yang akan datang.

Berikut fakta menariknya: Massachusetts adalah lokasi di mana olahraga volleyball pertama kali diciptakan pada tahun 1895 lalu.

Terkait dengan riwayatnya, Kim Ho-chul memiliki track record yang kuat untuk dinobatkan sebagai salah satu pemain terhebat sepanjang zaman.

Ketika masih aktif bermain, sang pelatih yang berumur 69 tahun tersebut merupakan salah satu pemain terbaik di posisi setter dan bahkan mendapat gelar Magico.

Kim Ho-chul juga telah meraih kesuksesan yang memukau dalam karirnya di tingkat internasional.

Sebelum dunia volley Korea dihebohkan oleh kehadiran Ratu Volleyball Kim Yeon-koung, Kim Ho-chul telah sukses meraih prestasi di kompetisi Eropa terlebih dulu.

Apabila Kim Yeon-koung berhasil di Turki, maka Kim Ho-chul meletakkan warisan di Italia, kedua negara yang memiliki liga bola voli tersohor di dunia.

Menurut data
LegaVolley.it
, Kim Ho-chul memimpin Santal Parma meraih double crown Serie A dan Coppa Italia berturut-turut pada musim 1981-1982 dan 1982-1983.

Pada tahun selanjutnya, Kim Ho-chul dan Santal Parma menguasai Benua Eropa dengan memenangkan gelar Liga Champions Eropa musim 1983-1984.

Volleybox.net
Mencatat pula, Kim mendapatkan gelar individu sebagai pemain terbaik Liga Champions Eropa atau MVP pada tahun 1982-1983 meskipun timnya, Parma, berada di posisi ketiga.

Selagi bermain untuk tim nasional Korea, Kim menyumbangkan medali emas pertama di Asian Games tahun 1978. Prestasi tertingginya dalam Olimpiade adalah posisi kelima pada tahun 1984.

Keberhasilan Karir Kim ternyata dilanjutkan sebagai pelatih yang meraih gelar juara di Liga Italia, Liga Korea, serta turnamen internasional bersama tim nasional Korea.

Indonesia juga telah mengalami secara langsung kekuatan tanpa ampun itu.

Kontribusi Kim sebagai juru taktik untuk tim nasional Korea juga mencakup partisipasi dalam Piala Volley Asia 2017 yang diselenggarakan di Gresik, Jawa Timur.

Korea akan bertemu dengan tim nasional voli putra Indonesia dalam pertandingan untuk menentukan peringkat ketiga.

Pada waktu itu, tim Indonesia diisi oleh pemain-pemain seperti Rivan Nurmulki, Rendi Tamamilang, Agung Seganti, hingga Mahfud Nurcahyadi. Pelatih mereka adalah Samsul Jais.

Dalam pertandingan untuk mendapatkan posisi ketiga, Korea berhasil mengalahkan Indonesia di hadapan para pendukung tim tuan rumah dengan skor akhir 3-0 (25-16, 25-21, 25-13).

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *