Misteri Goa Pancur yang Dipercaya Jadi Tempat Semedi

goa pancur
banner 468x60

 

Kabupaten Pati, Jawa Tengah, memiliki banyak tempat yang menyimpan jejak sejarah, legenda, hingga aura mistis yang menarik perhatian. Salah satunya adalah Goa Pancur, sebuah situs alam yang terletak di kaki Pegunungan Kendeng, tepatnya di Desa Jimbaran, Kecamatan Kayen. Goa ini tidak hanya menjadi destinasi wisata alam yang menakjubkan, tetapi juga dikenal sebagai tempat yang sarat akan cerita mistis dan spiritual. Bahkan, sebagian masyarakat percaya bahwa Goa Pancur merupakan tempat semedi bagi para leluhur dan tokoh spiritual Jawa.

Sekilas Tentang Goa Pancur

Goa Pancur terletak sekitar 30 kilometer arah selatan dari pusat kota Pati. Untuk mencapainya, pengunjung harus melewati jalanan pedesaan yang berkelok dan menanjak, namun di balik itu tersimpan keindahan alam yang memesona. Goa ini memiliki keunikan berupa sungai bawah tanah yang mengalir sepanjang goa, yang menjadikannya salah satu goa dengan sistem hidrologi aktif di Jawa Tengah.

Nama “Pancur” sendiri berasal dari bahasa Jawa yang berarti “memancar” atau “mengalir”, merujuk pada sumber air yang keluar dari dalam goa. Aliran air ini jernih dan terus mengalir sepanjang tahun, menambah daya tarik sekaligus nuansa mistis tempat ini.

Bacaan Lainnya
banner 300x250

Kepercayaan Sebagai Tempat Semedi

Goa Pancur bukan hanya dikenal karena keindahan alamnya, tetapi juga karena aura spiritual yang melekat kuat. Menurut penuturan warga sekitar, sejak zaman dahulu goa ini kerap digunakan sebagai tempat semedi atau tapa brata oleh para pertapa, orang-orang sakti, bahkan oleh tokoh-tokoh leluhur kerajaan di masa lampau. Suasana sunyi, sejuk, dan gelapnya goa dianggap ideal untuk mencari ketenangan batin dan pencerahan spiritual.

Cerita turun-temurun menyebutkan bahwa ada bagian-bagian tertentu dalam goa yang dipercaya sebagai “ruang khusus” tempat bertapa. Konon, di lokasi tersebut sering terjadi peristiwa aneh seperti terdengarnya suara gamelan di malam hari, bau dupa yang muncul tanpa sebab, atau suara langkah kaki padahal tidak ada orang lain di sekitar.

Seorang juru kunci tidak resmi Goa Pancur, yang biasa dipanggil Mbah Karyo, mengisahkan bahwa banyak tokoh spiritual dari berbagai daerah datang untuk melakukan ritual di dalam goa. “Biasanya mereka datang malam hari, membawa sesajen dan meminta izin secara batin kepada penunggu goa. Tempat ini bukan sekadar tempat kosong, tapi ada yang menjaga,” ujar Mbah Karyo.

Penunggu Mistis dan Larangan Tak Tertulis

Goa Pancur juga diyakini memiliki penunggu gaib, makhluk halus yang menjaga kawasan tersebut. Penunggu ini dipercaya tidak jahat, namun akan marah jika tempat itu tidak dihormati atau digunakan dengan niat yang tidak baik. Oleh sebab itu, ada beberapa pantangan tak tertulis yang harus dipatuhi pengunjung, seperti:

  • Tidak berkata kasar atau sompral di area goa
  • Tidak membawa pulang benda apapun dari dalam goa
  • Tidak melakukan perbuatan asusila
  • Tidak sembarangan mengambil gambar di titik-titik tertentu

Warga sekitar percaya, pelanggaran terhadap pantangan tersebut bisa menyebabkan seseorang mengalami kesialan atau bahkan kerasukan.

Fenomena Aneh di Dalam Goa

Beberapa pengunjung pernah mengaku mengalami kejadian di luar nalar saat menjelajah Goa Pancur. Ada yang merasa seolah-olah dituntun ke dalam goa lebih dalam padahal tanpa sadar berjalan sendiri. Ada juga yang merasa waktu berjalan lebih cepat atau lebih lambat dari biasanya.

Salah satu kisah yang cukup terkenal adalah pengalaman seorang mahasiswa pecinta alam dari Semarang yang sempat hilang selama beberapa jam di dalam goa, padahal menurut teman-temannya ia baru menghilang beberapa menit. Ketika ditemukan, mahasiswa tersebut berada di posisi terdalam goa dalam keadaan linglung. Ia mengaku bertemu dengan sosok berjubah putih yang membawanya mengelilingi lorong goa.

Wisata Mistis dan Potensi Edukasi

Meskipun dikenal dengan kisah mistisnya, Goa Pancur tetap menjadi tujuan wisata yang populer, terutama bagi pecinta alam dan penelusur goa (caving). Banyak komunitas speleologi datang untuk meneliti struktur geologi dan sistem air bawah tanah di dalamnya. Pemerintah daerah setempat pun telah mengembangkan infrastruktur menuju lokasi, meski pengelolaan wisata masih tergolong sederhana.

Namun demikian, sisi mistis Goa Pancur menjadi daya tarik tersendiri. Bahkan belakangan ini, muncul tren wisata spiritual dan meditasi alam, di mana beberapa komunitas spiritual datang untuk melakukan semedi atau ritual tertentu di lokasi ini.

Pemerhati budaya lokal, Budi Santosa, menyebut Goa Pancur sebagai “pintu antara dunia nyata dan dunia gaib” yang mengandung filosofi mendalam tentang perjalanan jiwa manusia. “Di dalam gelap, manusia menghadapi dirinya sendiri. Goa Pancur mengajarkan kita tentang kesunyian, tentang kembali kepada jati diri,” ujar Budi.

Antara Mitos dan Realita

Bagi sebagian orang, kisah-kisah mistis di Goa Pancur mungkin dianggap sekadar mitos. Namun bagi masyarakat sekitar dan mereka yang merasakan langsung pengalaman spiritual di sana, cerita-cerita tersebut adalah bagian dari kenyataan yang harus dihormati. Apalagi dalam tradisi Jawa, tempat-tempat seperti goa, gunung, dan mata air memang dianggap sakral dan memiliki dimensi spiritual tersendiri.

Goa Pancur bukan hanya sekadar goa alam, tapi juga simbol dari kebijaksanaan lokal, warisan leluhur, dan tempat mencari keseimbangan antara dunia luar dan dunia dalam.

 

Kabar pati yang lain bisa dilihat di kabarpati.com

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *