Saya membuka galeri foto di perangkat saya. Melihat foto anak yang beranjak berumur remaja. Saat itu juga, facebook mengingatkan foto-foto lama era 1980-an. Mengapa saya seolah-olah tampak lebih tua dibandingkan dengan anak saya yang juga berusia SMP?
Apakah Anda pernah melihat foto-foto remaja dari era tahun 1970-an atau 1980-an dan merasa mereka tampil lebih tua dari usianya sebenarnya?
Fenomena ini bukan hanya simbol subjektif, melainkan dapat dijelaskan secara ilmiah dengan melihat faktor lingkungan, gaya hidup, dan kemajuan ilmu pengetahuan.
Mari kita teliti mengapa wajah remaja masa lampau terlihat lebih dewasa dibandingkan remaja sekarang.
1. Paparan Radiasi Matahari dan Kerusakan Kulit
Remaja zaman lalu lebih banyak menghabiskan waktu di luar ruangan tanpa melindungi diri dari sinar matahari yang cukup.
Paparan sinar ultraviolet (UV) yang berlebihan dapat menyebabkan penuaan dini kulit, seperti penampilan kerutan, flek hitam, dan tekstur kulit yang kasar.
Pemaparan UV kronis merusak kolagen dan elastin, protein yang menjaga kekencangan kulit. (Fisher, G. J., et al., 2002). Akibatnya, wajah remaja di lalu terlihat lebih tua karena kerusakan kulit yang lebih cepat.
Ini berbeda dengan remaja sekarang yang cenderung lebih banyak menghabiskan waktu dengan teknologi dan kurang beraktivitas fisik.
* Laktasi: 400-500 kkal (untuk diets 2000 kkal)
Pola makan remaja zaman dahulu cenderung tidak seimbang dibandingkan masakini. Ketersediaan makanan bergizi seperti buah, sayur, dan protein berkualitas tinggi lebih terbatas.
Nutrisi yang jelek membuat wajah terlihat kusam dan tidak segar. Sebaliknya, remaja modern memiliki akses yang lebih baik untuk makanan bergizi dan suplemen untuk kesehatan kulit.
Studi dalam Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology (2017) menunjukkan bahwa asupan vitamin C, E, serta antioksidan lainnya dapat melindungi kulit dari penuaan awal.
Penelitian serupa menunjukkan bahwa defisiensi vitamin D misalnya, dapat memengaruhi perkembangan tulang dan kulit, yang berperan penting dalam penampilan wajah yang lebih muda dan segar (Heaney, R. P., 2008; Lanham-New, S. A., 2008).
Menjaga kulit pada hari-hari buta Lana memiliki mantra bijak yang menemukan inspirasi di dalam …’- ‘tambahkan tip total melegakan perawatan melibatkan perhatian, perawatan penuh, untuk berkembang dari luar ke dalam, untuk motif kembali bersatu dengan gravitasi keluarga Allah.
Remaja zaman ini lebih menyadari pentingnya perawatan kulit. Produk seperti pelembap, tabir surya, dan serum anti-umur sudah menjadi bagian dari rutinitas harian mereka.
Di sisi lain, remaja zaman dulu jarang menggunakan produk perawatan kulit modern. Karena informasi yang sangat terbatas, kesadaran kesehatan kulit kurang terjaga.
Penggunaan tabir surya secara teratur dapat mengurangi tanda-tanda penuaan hingga 24% (Hughes, M. C. B., et al., 2013). Hal ini membuat kulit generasi milenial terlihat lebih sehat dan masih muda.
4. Faktor Lingkungan dan Polusi
Meskipun polusi udara meningkat di era modern, remaja zaman lalu juga terpapar faktor lingkungan berbahaya, seperti asap rokok dan debu industri tanpa perlindungan yang memadai.
Paparan kejutan asap rokok, contohnya, dapat menyebabkan stres oksidatif pada kulit, mempercepat proses penuaan.
Penelitian dalam dermatologi endokrinologi (2012) menyebutkan bahwa polutan lingkungan dapat menimbulkan kerusakan pada kulit dengan cara yang serupa dengan kerusakan akibat sinar UV.
Kehidupan di lingkungan sekitar dapat mempengaruhi tingkat stres. Stres ini sangat erat hubungannya dengan perubahan yang tidak sehat pada kulit, yang dapat menyebabkan penuaan dini (Kiecolt-Glaser, J. K., et al., 2003).
5. Perkembangan Teknologi dan Kedokteran
Kemajuan teknologi dan ilmu kedokteran telah berdampak besar pada penampilan remaja saat ini.
Pelayanan dermatologis seperti laser, peeling kimia, dan mikrodermabrasi lebih mudah dijangkau.
Selain itu, pemahaman yang lebih baik tentang kesehatan kulit telah membantu anak muda pada masa sekarang untuk menjaga kulit mereka sejak dini.
Menurut Journal of Cosmetic Dermatology (2020), intervensi awal dalam perawatan kulit dapat secara signifikan menunda munculnya tanda-tanda perawakan.
Kesimpulan
Perbedaan penampilan wajah remaja dulu dan sekarang dipengaruhi oleh kombinasi lingkungan, perilaku hidup, dan kemajuan teknologi ilmu pengetahuan.
Per mặt sinar matahari, pola makan yang sehat, pengobatan kulit yang tepat, serta kesadaran kesehatan yang meningkat telah membuat remaja masa kini terlihat lebih muda dan segar.
Fenomena ini tak hanya terkait penampilan, melainkan juga mencerminkan perubahan cara manusia memahami dan menjaga tubuhnya.
Referensi:
Fisher, G.J., dkk. (2002). Mekanisme penuaan foto dan penuaan kulit kronologis. Arch Dermatol. Nov; 138(11): 1462-70. DOI: 10.1001/archderm.138.11.1462. PMID: 12437452.
Ganceviciene R., dll. (2012). Strategi anti-aging kulit. Dermatoendocrinol. 1 Jul 4;3:308-19. DOI: 10.4161/derm.22804. PMID: 23467476; PMCID: PMC3583892.
Heaney, R. P. (2008). Vitamin D: Pentingnya dalam Prevensi Osteoporosis dan dalam Pengobatan Osteoporosis. American Journal of Clinical Nutrition.
Hughes, M. C., dkk. (2013). Tabir surya dan pencegahan penuaan kulit: suatu pengujian acak. Jurnal keilmuan internal, 158(11), 781–790.
.
Lanham-New, S. A. (2008). Pentingnya kalsium, vitamin D, dan vitamin K untuk pencegahan dan perawatan osteoporosis: Simposium ‘Nutrisi dan kesehatan tulang.’ Ingat: Laporan Proceeding of the Nutrition Society, 67(2), 163–176. DOI: 10.1017/S0029665108007003.
.
.