Gen Z
menjadi konsumen loyal
iPhone
, menurut beberapa riset. Alasannya yakni iMessage dan soal pertemanan.
Consumer Technology Association atau CTA mengeluarkan laporan terbaru berjudul ‘Exploring Technology Preferences Among Gen Z’ pada tahun 2024 yang menyatakan bahwa generasi Z di Amerika Serikat cenderung lebih memilih iPhone daripada perangkat Android.
Sebanyak 86% Gen Z atau usia 11 sampai 26 tahun setuju bahwa teknologi penting bagi kehidupan mereka. Gen Z mewakili sekitar 69 juta orang di AS atau seperempat dari populasi, menurut Biro Sensus Amerika.
Menurut penelitian CTA, Gen Z cenderung tidak segan-segan mengeluarkan uang untuk teknologi ketimbang generasi yang lebih tua.
Riset Counterpoint pada Februari 2023 juga menunjukkan 34% gen Z memilih iPhone, sementara 10% Samsung. Pangsa pasar produk buatan Apple ini pun terus meningkat dari 35% pada 2019 menjadi 50% pada 2022.
“Gen Z cenderung membeli iPhone meski harganya sekitar tiga kali lipat harga rata-rata perangkat Android secara global,” menurut Counterpoint dikutip dari Financial Times, pada 2023.
Shannon Cross dari Credit Suisse menyebutkan bahwa pemilik iPhone cenderung membeli produk lainnya seperti MacBook, Apple Watch, dan AirPods. Menurutnya, daya tarik ekosistem Apple sangat kuat sehingga menjadikan hambatan besar bagi kompetitor. Dia menambahkan bahwa hal ini sungguh mencegah perubahan perilaku konsumen dengan mudah. Dengan demikian, Apple diyakini dapat meningkatkan pangsa pasarnya secara bertahap seiring berjalannya waktu.
Menurut dia, Gen Z merupakan kelompok usia yang paling banyak menggunakan internet, menghabiskan hingga enam jam sehari menggunakan ponsel pintar. Dominasi iPhone membentuk lingkaran sosial anak muda Amerika, menurut para peneliti yang memberi saran kepada perusahaan tentang preferensi konsumen Gen Z.
Satu permasalahan yang kerap dibahas adalah ponsel Android kesulitan dalam mengirim pesan teks via sistem iMessage dari Apple.
Artinya adalah, seorang pengguna Android yang terlibat dalam percakapan grup bersama pemilik iPhone, merubah warna pesan semua anggota menjadi hijau, bukannya biru. Hal ini menunjukkan bahwa pembicaraan tersebut menggunakan protokol SMS standard, tidak lewat iMessage. Selain itu, jika ada pengguna iPhone di grup tersebut mengunggah video atau gambar, biasanya memiliki kualitas yang lebih rendah dengan tambahan hambatan komunikasi dibanding saat digunakan melalui iMessage.
Warna biru, siapapun dengan smartphone Android bisa merusak keseluruhan percakapan, karena kini semua pesannya harus melewati SMS,” ujar Annelise Hillman, kepala eksekutif dari bisnis perawatan pria Frontman, yang baru saja berulangtahun ke-27. “Oleh karena itu, tekanan sosial untuk beralih ke iPhone agak luar biasa.
Kahlil Greene, seorang konsultan mandiri yang berusia 24 tahun, menyebut bahwa masalah ini cukup menganggu dan sering terjadi pada pengguna Android hingga mereka dikecualikan secara digital dari percakapan grup.
Manajer dari Ypulse serta peneliti Generasi Z dan Millennials, Anastasia Pelot, menyebut bahwa video tersebut menjadi tren di platform TikTok saat beberapa wanita dengan cara acak diminta untuk menilai pria ideal yang menggunakan sistem operasi Android.
Banyak responden memberikan penilaian kembali pada pria itu dengan mengurangi skor dari 10 menjadi di bawah lima. Salah satu responden menyatakan, “Apabila balon kecil (notif pesan) itu muncul berwarna hijau, saya tidak akan membalas.”
Apple fokus pada pengembangan ekosistem terkunci yang menggiring konsumen agar tetap memakai barang-barang hasil produksi perusahaan berbasis di Cupertino itu.
Hasil penelitian Canalys di wilayah Eropa Barat mengungkapkan bahwa 83% konsumen Apple dengan umur di bawah 25 tahun berniat untuk terus memakai iPhone. Sementara itu, persentase pemilik perangkat Android sebaya yang memiliki keinginan serupa lebih rendah daripada separuh jumlah tersebut.
Android meresahkan Apple dengan pendekatan sistem terbatasnya pada iMessage. Mereka meluncurkan strategi pemasaran yang mengkritik Apple karena belum menggunakan Rich Communication Services atau RCS, yaitu layanan perpesanan yang mendukung pengiriman pesan teks, audio, video, serta file lain secara instan.
Apple menyadari bahwa sisi eksklusif dari iMessage adalah sebuah daya tarik dan alasan utama kenapa banyak orang masih setia pada produk mereka. Dalam suatu acara tahun 2022, salah satu pemakai iPhone meresahkan hal ini saat berbicara langsung dengan CEO Tim Cook tentang bagaimana proses berkirim pesan dengan sang ibu menjadi menjengkelkan akibat kendala koneksi antara sistem operasi iOS milik Apple dengan platform Android.
“Ibunya diminta membeli sebuah iPhone,” ujar Tim Cook dengan tawanya.
Matt Stratford, seorang profesional marketing berumur 26 tahun dengan peralatan dari Apple seperti iPhone, Apple Watch, dan MacBook Air, menyampaikan bahwa dia tak akan memikirkan smartphone Android karena hal itu akan merusak konektivitas mulus di antara perangkat miliknya tersebut.
Ia mengatakan bahwa dia mengetahui para pemakai ponsel Android mendapatkan berbagai fitur luar biasa dan merasakan keunggulan dari perangkat tersebut. Namun demikian, terdapat hambatan tersendiri saat mencoba untuk beralih ke sistem Apple atau iOS.
Motivasi untuk terus bertahan di lingkungan produk Apple telah mendorong pertumbuhan bisnis mereka. Di skala global, untuk setiap 100 iPhone yang dipasarkan, Apple berhasil menjual sekitar 26 unit iPad, 17 jam tangan pintar Apple Watch, serta 35 pasang earbud nirkabel AirPods, sesuai dengan data dari Canalys.
Untuk Samsung, setiap 100 unit perangkat yang dikirim menghasilkan kurang dari 11 tablet, enam jam tangan pintar, serta enam earbud nirkabel.
Jakob Ledermann, seorang ahli strategi merek Generasi Z dari Philoneos, sebuah firma konsultansi di Munich, menyampaikan rasa terganggunya melihat bagaimana generasi digital menempatkan nilai tinggi pada merek tertentu, padahal mereka adalah generasi yang paling inklusif dan bervariasi saat ini.
” Kami tidak menilai seseorang berdasarkan latar belakang mereka atau hal lain yang mereka yakini, namun kami sangat menghargai sistem operasinya,” ungkap Jakob Ledermann.