Format dan Isi Ujian UTBK SNBT 2025: Ini Dia Yang diUjikannya!

banner 468x60




Masuk ke jenjang pendidikan tinggi adalah tahap penting dalam proses belajar mengajar para pelajar. Salah satu cara utama yang digunakan oleh peserta didik potensial untuk mendapatkan kesempatan masuk ke universitas negeri pilihan mereka adalah melaluiSeleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT).

Pada tahun ini, desain tes bertujuan untuk menilai kecakapan berfikir kritis, penguasaan membaca, serta logika matematika dari para siswa. Sehubungan dengan hal tersebut, memperoleh wawasan yang luas tentang susunan dan bagian-bagian Uji Tulis Berbasis Komputer (UTBK) sungguh diperlukan supaya proses persiapan dapat menjadi lebih fokus dan efektif.

Uji Tulis Berbasis Komputer (UTBK) yang menjadi bagian dari Sistem Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) pada tahun 2025 memiliki dua aspek inti, yakni Ujian Kemampuan Sekolah (KST) dan Pengujian Pemahaman Membaca. Dua elemen tersebut diciptakan untuk menilai keterampilan berfikir serta pemahaman baca tulis para pelamar mahasiswa baru.

Bacaan Lainnya
banner 300x250

Tes Potensi Skolastik (TPS)

Ujian Tes Potensi Skolastik (TPS) diciptakan guna menilai kapabilitas pemikiran para pelamar mahasiswa, secara khusus pada aspek memahami konsep dan melakukan inferensia logis, hal-hal tersebut merupakan fondasi utama kesuksesan dalam sistem pendidikan resmi, lebih-lebih di institusi perkuliahan. Keterampilan ini bertumbuh bersama-sama dengan mekanisme belajar serta ragam interaksi pribadi, entah itu didapatkan dari area akademik atau juga aktivitas diluar lingkaran sekolah.

TPS memiliki empat bagian utama, yaitu Penalaran Umum, Pemahaman Bacaan dan Menulis, Pengetahuan dan Pemahaman Umum, serta Pengetahuan Kuantitatif. Bagian Penalaran Umum mencakup tiga aspek pendalaman, yakni penalaran induktif, penalaran deduktif, dan penalaran kuantitatif.

TPS memiliki empat bagian penting berikut:


1. Penalaran Umum

Bagian dari Kemampuan Penalaran Umum di TPS menilai sejauh mana individu dapat menerapkan langkah-langkah yang sistematis dan terkontrol untuk mencari solusi atas suatu permasalahan.

Uji coba dijalankan guna mengukur sejauh mana pelajar mampu berfikir secara induktif dan deduktif serta cara mereka merasionalkan penggunaan bilangan-bilangan tersebut yang dikenal sebagai kecakapan inferensial numerik.

  1. Penalaran induktif: 10 pertanyaan, 10 menit
  2. Penalaran deduktif: 10 pertanyaan, 10 menit
  3. Pemikiran berbasis angka: 10 pertanyaan, 10 menit


2. Kepandaian dan Pengertian Dasar (20 pertanyaan, 15 menit)

Bagian dari tes yang mengukur wawasan dan pengertian dasar meliputi kecakapan untuk menafsirkan dan meneruskan informasi yang dipandang penting sesuai dengan latar belakang budaya Indonesia.

Elemen ini mengutamakan kecakapan komunikasi, penggunaan kosakata yang akurat, serta tingkat keluasan dan kedalaman pengetahuan individu tentang pelbagai informasi umum. Di samping itu, aspek tersebut juga meliputi penguasaan praktis atas bahasa, data, beserta gagasan-gagasan spesifik yang bersifat lisan maupun linguistik.


3. Penguasaan Membaca dan Menuliskan (20 pertanyaan, 25 menit)

Pengetahuan tentang pemahaman bacaan dan kecakapan menulis mengacu pada apa yang diketahui individu, termasuk kapabilitas dasar membaca, fluensi saat membaca, serta ketrampilan menulis yang dibutuhkan untuk menyimak teks tertulis dengan baik dan menuangkan pikiran mereka lewat tulisan. Keterampilan tersebut mencangkup elemen-elemen fundamental sampai tahap yang lebih rumit, misalnya interpretasi makna di balik sebuah teks atau penyusunan narasi.


4. Pemahaman Numerik (20 pertanyaan, 20 menit)

Pengertian pengetahuan kuantitatif adalah mempunyai pemikiran yang komprehensif dan mendalam di bidang matematika, melibatkan penerapan data berbentuk bilangan dan operasi dengan lambang numerik. Keterampilan tersebut mengandung kemahiran dalam melakukan perhitungan, menyelesaikan persoalan, serta memiliki kesadaran dasar akan konsep-konsep matematis.

Tidak seperti pendekatan kuantitatif yang mengutamakan kemampuan berpikir logis dan analitis untuk memecahkan persoalan numerik, pemahaman kuantitatif justru mencakup penguasaan konsep serta keahlian matematika yang didapat dari proses belajar.

Tes Literasi

Uji Kemahiran Baca pada UTBK SNBT 2025 berfungsi untuk menilai keterampilan memahami teks serta menganalisis dengan cermat secara pendidikan. Eksamen tersebut memiliki tiga bagian pokok yakni Pemahaman Bahasa Indonesia, Pengertian Bahasa Inggris, dan Logika Matematika.


1. Kemahiran Dalam Bahasa Indonesia (30 Pertanyaan, 42.5 Menit)


2. Kemampuan Berbahasa Inggris (20 pertanyaan, 20 menit)

Ujian Kompetensi Baca-Tulis dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris di Tes Masuk Universitas Nasional Tahun 2025 mengutamakan aspek Literasi Membaca (Reading Literacy).

Membaca yang baik mencakup kapabilitas seseorang untuk mengerti, menggunakan, menganalisis, medalam pikiran tentang teks, serta terlibat secara proaktif dan konstan dengan dokumen tersebut.


3. Pemecahan Masalah Matematika (20 pertanyaan, 42.5 Menit)

Berdasarkan laporan Asesment Kompetensi Minimal (AKM) dari Kementerian Pendidikan, Teknologi, Riset, dan Pengembangan pada tahun 2022, pemahaman tentang penalaran matematika melibatkan kapabilitas seseorang untuk mengajukan, menerapkan, serta menjelaskan permasalahan yang bersifat kuantitatif dengan pendekatan matematika.

Kemampuan berliterasi dalam bidang matematika diperkuat oleh langkah-langkah, informasi faktual, dan instrumen tertentu yang dapat digunakan untuk menjelaskan serta meramalkan peristiwa sehari-hari. Seseorang yang memiliki pemahaman matematika yang kuas akan lebih mungkin membuat pilihan dengan cara yang terstruktur, kritis, dan rasional.

Isi pengujian penalaran matematika dalam UTBK tahun 2025 akan mencakup empat dimensi evaluasi yakni:

  1. Bilangan
  2. Pengukuran dan Geometri
  3. Data dan Ketidakpastian
  4. Aljabar

Simulasi contoh soal

Untuk para pelajar yang berkeinginan meningkatkan keterampilan baca tulis serta pemahaman angka sebelum mengikuti Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) pada tahun 2025, panitianya telah menyiapkan sebuah platform untuk latihan uji coba.

Melalui laman
https://simulasi-tes.bppp.kemdikbud.go.id/
Siswa bisa menguji coba beberapa jenis pertanyaan guna memahami format tes serta menambah kepercayaan diri mereka.

Sebelum menjalankan simulasi, para pelajar harus melengkapi informasi diri seperti nama penuh beserta tempat berasal dari sekolah atau institusi tertentu. Kemudian, peserta bisa menyeleksi kategori ujian yang akan diikuti secara virtual, yakni kemampuan berliterasi membaca pada bahasa Indonesia dan bahasa Inggris ataupun pemecahan masalah numerik.

Setelah selesai melakukan simulasi, para pelajar akan mendapatkan evaluasi terkait hasilnya bersama dengan penjabaran jawaban guna membantu pemahaman tentang titik kuat mereka serta area yang masih harus diperbaiki. Laporan evaluasi tersebut pun bisa didownload untuk menjadi referensi dalam proses studi berkelanjutan.

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *