Pemberian penghargaan kepada Sugiono atas usahanya menolong warga lanjut usia di Korea Selatan ketika terjadi kebakaran hutan sangat mencolok.
Dunia dalam Sepekan
Karena perbuatannya yang luar biasa, pihak berwenang Korea Selatan sedang mempertimbangkan untuk mengextensikan masa tinggal visanya bagi marinir asal Indonesia ini di negeri mereka.
Pekan lalu, Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth menciptakan kegaduhan di kalangan masyarakat Muslim saat dia menunjukkan tatonya yang berisi tulisan “صند
Kafir
Tattoo-nya di lengan tersebut. Ia menganggap tato itu sebagai ungkapan ketidaksukacitaan terhadap Islam.
Dua masalah penting lainnya yaitu prediksi sekitar 1 Syawal akan memasuki hari pertama puasa di berbagai belahan dunia menjelang perayaan Idul Fitri, serta penempatan armada kapal induk Amerika Serikat ke wilayah Timur Tengah guna menangani ancaman dari kelompok Houthi.
Berikut berita selengkapnya:
Kontroversi Tatoo Kafir Menteri Pertahanan AS dalam Bahasa Arab, Apa Maknanya?
Menteri Pertahanan Amerika Serikat, disebut juga sebagai Menhan AS, adalahตำแصند
صند
صند
Pete Hegseth
Memiliki tanda tulisan yang dipercayai baru diukir pada November 2024. Tanda tersebut mengangkat sebagian alisnya. Tulisan itu menggunakan bahasa Arab dengan kalimat “kafir”. Frase ‘kafir’ ini bermakna orang yang enggan mempercayai adanya Tuhan atau disebut juga sebagai kufur.
The New Arab
melaporkan bahwa foto-foto yang tersebar online mengindikasikan bahwa Hegseth memiliki tato tertentu. Tato ini ditempatkan pada bagian dalam biceps lengannya sebelah kanan, menyebabkan reaksi kemarahan di media sosial dan mendorong timbulnya kekhawatiran tentang motif dibalik tato tersebut.
Selanjutnya, baca di
sini
.
Korea Selatan Mempertimbangkan Pemberian Visa Jangka Panjang bagi WN Indonesia yang Menjadi Pahlawan dalam Penanganan Karhutla
Kementerian Kehakiman Korea Selatan pada hari Selasa, tanggal 1 April 2025 dikabarkan tengah mengkaji kemungkinan memberikan visa tinggal jangka panjang kepada Sugianto, seorang Warga Negara Indonesia (WNI) yang dihormati sebagai pahlawa setelah ia berhasil menolong para lanjut usia dari ancaman kebakaran hutan seminggu yang lalu.
Sebagaimana dikutip dari media Korea Selatan, dkniboo, Deputi Menteri Hukum dan Keimigrasian Kim Seok-woo saat ini tengah memikirkan untuk memberikan izin tinggal jenis F2 atau visa temporer lama kepada Sugianto, seorang nelayan asli Indonesia yang telah menetap di Yeongdeok-gun dalam beberapa tahun belakangan ini.
Selanjutnya, baca di
sini
.
Estimasi Tanggal Perayaan Hari Raya Idul Fitri di Beberapa Negeri, Mulai Dari Arab Saudi Hingga Malaysia
Negara-negara di seluruh dunia mempersiapkan diri menyambut munculnya bulan sabit pada bulan Syawal, tanda akhir dari puasa Ramadan serta pengumuman tentang hari pertama Idul Fitri.
Morocco World News
melaporkan.
Beberapa negara akan menyaksikan bulan sabit sebagai penanda awal bulan Syawal pada Sabtu, 29 Maret 2025, di antaranya adalah Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Mesir, serta sejumlah negeri lainnya yang memulai puasa mereka pada tanggal 1 Maret.
Selanjutnya, baca di
sini
.
Figur Sugianto, Warga Negara Indonesia yang Menyelamatkan Lansia Kosel dari Kebakaran Hutan dan Asap
Sugianto saat ini dianggap sebagai pahlawannya
Korea Selatan
WNI yang berumur 31 tahun tersebut mendapat apresiasi serta diperhitungkan untuk menerima visa tempat tinggal jangka panjang (F2). Hal ini disebabkan oleh tindakan mulia sang pelaut asal Indonesia yang berhasil menolong seorang lanjut usia dari api hebat hutan terparah dalam sepuluh tahun terakhir di Korea Selatan.
Seperti dilansir
dkilbo
, saat kebakaran hutan yang bermula di Uiseong pada tanggal 25 Maret menyebar ke Yeongdeok-gun, Sugianto bersama Kepala Desa Nelayan Myung-shin keliling kampung memperingatkan warga tentang adanya api besar tersebut. Dia teriak-teriak agar para penduduk segera dievakuasi.
Selanjutnya, baca di
sini
.
Sebagai Respon Terhadap Serangan Houthi, AS Deploykan Kapal induk Baru ke Wilayah Timur Tengah
AS meningkatkan kehadiran angkatan lautnya di wilayah Timur Tengah hingga mencakup dua kapal induk. Informasi ini dikonfirmasi oleh Pentagon pada hari Selasa, tanggal 1 April 2025. Negara tersebut berencana untuk menjaga satu kapal yang telah diposisikan sebelumnya dan mengirim tambahan satu kapal lainnya dari kawasan Indo-Pasifik.
Dilansir dari
Arab News
, pernyataan tersebut keluar ketika pasukan Amerika Serikat menyerang para pemberontak.
Houthi
Serangan udara berlangsung hampir setiap hari selama kempen ini dengan tujuan menyelesaikan ancaman yang ditimbulkannya terhadap operasi penjemputan sipil serta angkatan laut militernya di daerah itu.
Selanjutnya, baca di
sini
.