Dilaporkan ke Komisi Perlindungan Anak, Orang Tua Arra Selebgram Segera Cabut Dari Instagram

banner 468x60




Orang tua dari arra sang selebritas muda, billi sandi dan mega valentina, telah dilaporkan kepada berbagai institusi yang menangani perlindungan anak serta komisi penyiaran indonesia (kpi) oleh seorang psikolog bernama lita gading.

Lita Gading pada akhirnya mengajukan gugatan terhadap keluarga Arra karena dianggap tidak mengecek isi konten sang anak sebelum diposting di media sosial. Baru-baru ini, Arra menjadi perbincangan setelah menggunakan frasa ‘muka hinyai teteh bubaran pabrik’.

Saya ingin menyampaikan terima kasih kepada Komnas Anak LPAI, KPAI, Kak Seto, serta Komisi Penyiaran Indonesia karena telah menerima laporanku tentang kasus Arra.

“Anak berusia 5 tahun yang terlihat cerewet dan mengucapkan kata-kata tak pantas untuk umurnya, dibentuk oleh orang tuanya dengan suatu cara tertentu, kemudian diposting tanpa adanya pertimbangan soal aspek sosial dan moralitas, serta elemen-elemen lain yang bisa dianggap sebagai tindakan kurang tepat atau kurang bijaksana bagi seorang anak seperti Arra,” jelas Lita Gading lewat unggahan videonya di akun Instagram @lita.gading pada hari Kamis tanggal 27 Maret 2025.

Bacaan Lainnya
banner 300x250

Lita Gading prihatin apabila konten sejenis milik Arra dapat memberikan dampak negatif terhadap anak-anak lain yang menyaksikannya. Hal ini disebabkan karena popularitas Arra sedang meningkat pesat dan telah mencapai angka lebih dari 300 ribu.
followers
di Instagram.

“Dan sekali lagi saya minta maaf jika hal ini berdampak pada pertumbuhan anak-anak di luar sana serta memberikan teladan buruk, karena ini bukanlah suatu kebanggaan, sehingga perlu dihentikan,” ungkap Lita Gading.

Pengambilan keputusan oleh Lita untuk membawa kasus ini ke pengadilan tidak semata-mata disebabkan beberapa rekaman video tetapi juga berdasarkan dugaan penyalahgunaan hak anak. Keceriaan Arra sebagai seorang influencer muda telah mengalami pertumbuhan signifikan berkat konten-kontennya yang menampilkan gaya bicaranya yang tampak lebih matang daripada usianya.

Menurut Lita, orang tua Arra harusnya memberi teguran. Berdasarkan beberapa klip yang menjadi perbincangan umum, orang tua Arra tampak hanya terdiam dan malah tersenyum saat anak mereka bicara tidak sesuai adat di depan publik.

Lebih parah lagi, hal ini menunjukkan ada eksploitasi anak, sehingga kita khawatir bisa berdampak pada pertumbuhan Arra di masa depan. Karena Arri masih sangat muda dan sebenarnya membutuhkan petunjuk serta panduan dari orang tuanya.

“Não semua anak yang cerewet dan lihai dalam berbicara memberikan dampak positif,” kata Lita Gading.

Sebagai seorang psikolog, Lita juga menasihati semua instansi yang terkait untuk memfilter materi yang diakses anak-anak.

Saya ingin mengucapkan terima kasih sekali lagi kepada Kak Seto dari Komisi Perlindungan Anak beserta LPAI dan stasiun televisi karena telah membantu menapis ulang hal-hal seperti ini sehingga tidak dipublikasikan secara luas atau mencapai ranah publik maupun podcast Podcast lainnya, apalagi pada platform media atau saluran TV swasta serta seterusnya.

Saat yang sama, menurut postingan Instagram Arra, kedua orangtuanya telah menyampaikan permohonan maaf kepada khalayak umum. Mereka pun memilih untuk beristirahat sejenak dari platform media sosial.

(*)

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60