BPOM Ungkap 61 Obat Herbal yang Mengandung Bahan Kimia, Bisa Picu Kerusakan Hati

– Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) merilis puluhan produk obat herbal yang mengandung bahan kimia yang ditemukan berdasarkan hasil sampling dan pengujian selama Februari-Desember 2024.

Sebanyak 61 produk obat herbal terbukti mengandung bahan kimia obat yang didominasi oleh bahan kimia obat sildenafil sitrat dan tadalafil.

Obat herbal yang mengandung kandungan bahan kimia itu mayoritas merupakan obat dengan klaim penambah stamina pria dan obat pegal linu.

Terkait temuan tersebut, BPOM melakukan pengamanan, perintah penarikan, dan perintah pemusnahan terhadap produk obat herbal.

BPOM juga menertibkan fasilitas produksi dan distribusi, termasuk ritel yang menjajakan produk tersebut.

Bagi pelaku usaha, BPOM memberikan sanksi tegas apabila terbukti memproduksi obat herbal dengan bahan kimia dan mendistribusikannya.

Mengacu Pasal 435 Jo. Pasal 138 ayat (2) dan ayat (3) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan, pelaku dapat dikenai pasal ancaman pidana penjara paling lama 12 tahun atau denda paling banyak Rp 5 miliar.

Bahaya obat herbal yang mengandung bahan kimia

Kepala BPOM Taruna Ikrar menjelaskan, kandungan bahan kimia obat pada bahan herbal bisa membahayakan kesehatan.

“Penambahan bahan kimia obat dapat menimbulkan efek samping berupa kehilangan penglihatan dan pendengaran, nyeri dada, pusing, pembengkakan (mulut, bibir, dan wajah), stroke, serangan jantung, bahkan kematian,” ujarnya, dikutip dari laman BPOM.

Taruna menambahkan, penggunaan bahan kimia obat juga dapat menyebabkan kerusakan hati apabila dikonsumsi dalam jangka panjang atau dosis tinggi.

Oleh sebab itu, BPOM mengimbau agar masyarakat dapat lebih waspada dan berhati-hati sebelum membeli dan/atau mengonsumsi produk obat herbal.

Masyarakat diharapkan lebih kritis dalam membaca dan mencermati informasi produk yang terdapat pada kemasan produk atau materi promosi (iklan) produk.