AS Akan Tutup USAID, 130 Negara Bisa Terdampak

banner 468x60

Pemerintah Presiden Amerika Serikat Donald Trump rencanakan untuk menutup Departemen USAID dan menyatukannya dengan Departemen Luar Negeri.

Marianya menimbulkan pertanyaan tentang apa yang akan terjadi dengan ratusan miliaran dolar Amerika yang diberikan kepada negara-negara paling miskin di seluruh dunia.

Menurut Organisasi untuk Kerjasama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), Amerika Serikat adalah donatur pembangunan resmi terbesar di dunia, dan sebagian besar bantuan tersebut disalurkan melalui USAID, lembaga pemerintah independen yang didirikan oleh Kongres pada tahun 1961.

Apa Itu USAID?

USAID adalah organisasi kebajikan dan pembangunan manusia terbesar yang dijalankan oleh Pemerintah Amerika Serikat, dengan staf sekitar 10.000 orang di seluruh dunia dan anggaran tahunan yang mencapai puluhan miliar dolar Amerika.

Bacaan Lainnya
banner 300x250

Setiap tahun, Kongres menyetujui alokasi dana untuk USAID, selanjutnya bekerja sama dengan Kongres dan Gedung Putih untuk menentukan prioritas investasi.

Saat itu juga, Departemen Luar Negeri memberikan panduan terkait kebijakan kebijakan luar negeri.

Dana bantuan ini disalurkan melalui donasi, kesepakatan, dan perjanjian kerja sama, menurut informasi dari USAID.

Pada tahun fiskal 2023, USAID mengelola lebih dari 40 miliar dollar AS (atau setara dengan Rp 653 triliun) dari total anggaran yang disetujui untuk Departemen Luar Negeri, yang mencakup operasi luar negeri dan program terkait.

Meskipun angka ini terdengar besar, jumlah tersebut hanya sekitar 0,7 persen dari total pengeluaran pemerintah AS yang mencapai 6,1 triliun dolar AS (Rp 99,59 triliun) selama periode tersebut.

Berikut beberapa contoh negara yang dibantu oleh USAID:

Pada tahun 2023, USAID memiliki proyek di sekitar 130 negara, dengan Ukraina, Etiopia, dan Yordania menjadi negara yang menerima bantuan padat.

Dari 77 negara yang ditetapkan Bank Dunia sebagai negara berpendapatan rendah dan menengah-bawah, 70 di antaranya menerima bantuan dari USAID pada 2023.

Negara-negara yang menerima bantuan utama lainnya antara lain Republik Demokratik Kongo, Afghanistan, Sudan Selatan, dan Suriah.

Apa yang didanai oleh USAID?

Banyak dana dari USAID pada 2023 dialokasikan untuk berbagai masalah penting.

Hampir 17 miliar dolar AS (sekitar Rp 277,5 triliun) dari pendanaan USAID telah dialokasikan untuk mengatasi masalah “tata kelola”, dengan fokus utama terletak pada Ukraina.

Selain itu, sekitar 10,5 miliar dolar Amerika Serikat (Rp 171,4 triliun) digunakan untuk masalah kemasyarakatan, 7 miliar dolar Amerika Serikat (Rp 114,4 triliun) untuk sektor kesehatan, dan sekitar 1,3 miliar dolar Amerika Serikat (Rp 21,24 triliun) untuk pertanian.

USAID juga memberikan bantuan dana langsung ke beberapa negara di seluruh dunia.

Contohnya, lebih dari 770 juta dollar AS (Rp 12,57 triliun) telah ditransfer ke Pemerintah Yordania, yang merupakan sekutu utama AS di Timur Tengah.

Program besar lainnya yang dilakukan oleh USAID pada 2023 mencakup 811 juta dollar AS (Rp 13,24 triliun) untuk Global Fund agar dapat melawan AIDS, tuberkulosis, dan malaria, serta lebih dari 330 juta dollar AS (Rp 5,38 triliun) untuk bantuan pangan dan gizi darurat bagi Afghanistan.

Pada Senin (3/2/2025), Gedung Putih mengeluarkan pernyataan yang menyoroti tentang adanya pemborosan dan penyalahgunaan yang ditemukan di Amerika Serikat Agensi Bantuan Internasional (USAID).

Salah satu contoh yang menjadi perhatian adalah pengeluaran 1,5 juta dollar AS (Rp 24,4 miliar) yang dialokasikan untuk meningkatkan kesetaraan keberagaman dan inklusi dalam kantor dan komunitas bisnis di Serbia.

Direhapus pada malam yang sama.

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *