Film ini diadaptasi dari lagu “Komang” milik Raim Laode. Menurut produser Chand Parwez Servia, film ini menawarkan cerita cinta yang mengharu-biru hati serta membuat penonton merindukan rumah.
akan segera ditayangkan di bioskop.
1. Sinopsis film
Menceritakan tentang seorang pemuda dari Buton, Sulawesi Tenggara bernama Ode yang jatuh cinta dengan Ade, seorang perantau dari Bali. Meskipun memiliki banyak perbedaan, keduanya cepat akrab dan menjalin hubungan yang awalnya berjalan lancar.
Tapi seiring waktu, keduanya menghadapi kenyataan hidup, mulai dari status sosial hingga hadirnya orang lain dalam hubungan mereka. Tidak lupa, Ode pergi ke Jakarta untuk mengejar impinya dan membuat Ade ragu dengan kekasihnya yang semakin sibuk dengan hidupnya.
Meskipun banyak tantangan yang dihadapi, keduanya berjuang untuk mempertahankan cinta dan percaya bahwa nasib akan menyatukan mereka. Lantas, bagaimana perjalanan cinta mereka?
2. Diadaptasikan dari lagu “Komang” – Raim Laode
Film ini diadaptasi dari lagu romantis milik Raim Laode berjudul “Komang”. Lagu tersebut memiliki makna yang mendalam dan berharga bagi Raim dan istrinya, Komang, karena lagu tersebut diciptakan Raim untuk menggambarkan cintanya kepada orang yang disukainya.
Mereka mengatakan bahwa butuh waktu berbulan-bulan sampai lagu tersebut bisa dijadikan sebuah film. Mereka mengulik langsung kisah dari mana lagu tersebut ditulis, bagaimana perjuangan Raim mendapatkan Komang, hingga perasaan Komang kepada Raim.
3. Tampilkan perjalanan asmara Raim dan Komang
-nya, film ini cukup membuat penonton merasakan kehangatan sekaligus perjuangan cinta mereka. Para pemain hingga pembuat film sampai Raim Laode sendiri mengatakan bahwa film ini diadaptasi dari perjalanan cinta Raim dan Komang.
Pasangan tersebut menikah pada tahun 2022 lalu dan telah dikaruniai seorang anak yang menggemaskan. Namun, jauh sebelum mencapai kebahagiaan tersebut, ada rangkaian perjuangan, konflik, dan drama yang menghiasi kisah cintanya.
Film ini akan menggambarkan bagaimana pasangan tersebut mengalami perjalanan cinta yang penuh pasang surut sampai akhirnya mereka akhirnya bersatu. Penyanyi kelahiran 28 April 1994 itu berharap film yang diadaptasi dari kisahnya itu bisa menghibur dan memberikan banyak pelajaran yang bisa dipetik.
4. Hubungan terhalang restu orang tua
Salah satu poin menarik dari film ini adalah bagaimana restu orang tua sangat berpengaruh dalam sebuah hubungan. Setiap orang tua pasti ingin anaknya menjalani kehidupan yang terbaik, termasuk saat memilih pasangan hidup. Raim dan Komang sendiri harus menghadapi tantangan di mana hubungannya terhalang restu orang tua.
Orang tua Komang ingin Raim sukses dahulu sebelum meminang anaknya. Ia juga ingin Komang memilih yang sudah pasti ada di depannya, bukan seseorang yang jauh di sana. Lantas bagaimana mereka menghadapi hal tersebut? Tonton kisahnya di liburan Lebaran mendatang, ya!
5. Cinta segitiga yang menyebabkan dilema
-Raim bahkan hampir menyerah pada Komang dan keduanya sempat berperangai buruk.
6. Cinta memenangkan perbedaan
Kamu juga diajak untuk mengeksplorasi perbedaan di film karya Starvision yang disutradarai oleh Naya Anindita. Selain dua tantangan tersebut, Raim dan Komang juga menghadapi perbedaan latar belakang adat istiadat, budaya, dan agama. Tembok besar tersebut seperti sulit untuk dilampaui.
Tapi, akhirnya cinta yang menang atas semua rintangan tersebut. Cinta mampu mengalahkan perbedaan yang ada. Bagi Raim Laode yang hadir di konferensi pers di Metropole XXI, Jakarta Pusat, pada Selasa (18-2-2025), film ini memiliki pelajaran untuk menghargai setiap perbedaan yang ada, bukan menjadikannya senjata.
Dia juga mengaku sangat takut ayah mertuanya tersinggung dengan filmnya. Oleh karena itu, proses pembuatannya pun sangat lama sampai akhirnya menyajikan sebuah karya yang berfokus pada cinta.
Yang membedakan film ini dengan film lain, film ini tidak hanya ditulis oleh teman-teman Starvision, tapi kisah dan ceritanya sudah ada sejak lama, bahkan sebelum saya dan Komang lahir di dunia dan terpapar jelas di Lauhul Mahfudz.
Sepertinya sengaja diabadikan oleh teman-teman industri kreatif ini, untuk bisa dijadikan pelajaran bagi kita semua untuk merayakan perbedaan, di saat orang-orang yang berbeda dijadikan sebagai senjata. Kenapa berbeda salah padahal berbeda adalah karunia.
kata Raim Laode.
7. Sajian Lebaran yang penuh dengan cinta dihiasi oleh keindahan alam
Sesuatu yang disebut sebagai hadiah di waktu liburan Lebaran yang kaya akan cinta, untuk merayakan cinta, merasakan jatuh cinta, dan memperjuangkan cinta. Ini bisa berarti cinta pada pasangan, keluarga, atau bahkan kampung halaman.
Tak hanya itu, produser, sutradara, pengarah gambar, serta seluruh pemain sepakat bahwa film ini semakin menggugah hati karena dihiasi dengan latar yang indah, yaitu pemandangan alam khas Timur, terutama kota Bau Bau di Sulawesi Tenggara.
Yayasan Perhimpunan Wanita Indonesia (YAPI)
