Aktor berpengalaman Ray Sahetapy telah meninggal pada hari Selasa tanggal 1 April pukul 21:04 WIB di Rumah Sakit Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta. Mayat Ray dikuburkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan, pada hari Jumat tanggal 4 April.
Sebanyak tiga hari, mayat Ray diperteguhkan di Rumah Duka Sentosa RSPAD Gatot Subroto. Beberapa hal unik terjadi sebelum pemakaman Ray dilaksanakan. Di bawah ini adalah ringkasannya:
1. meninggalkan dunia pada hari Selasa, dikuburkan pada hari Jumat
Pemakaman jenazah Ray diundur selama dua hari untuk menanti kedatangan putra bungsunya, Surya Sahetapy, yang akan tiba dari Amerika ke Indonesia.
Raya Sahetapy, anak terakhir dari Ray, mengonfirmasikan bahwa keputusan tersebut dibuat oleh keluarga setelah berkonsultasi dengan sejumlah ulama.
“Menurut saran dari sejumlah ulama yang saya bicarakan, tidak masalah untuk menunda kehamilan,” ujar Raya, Kamis (3/4).
Raya mengatakan bahwa Ray Sahetapy pernah mewajibkan dirinya untuk dimakamkan di kompleks pemakaman keluarganya yang ada di Palu, Sulawesi Tengah. Keluarga telah menegaskan bahwa setelah periode antara satu sampai dua tahun mendatang, nantinya jenazah Ray Sahetapy akan dipindahkan dan dimakamkan kembali di Palu.
“Agar dapat melaksanakan ritual kematian sesuai dengan ajaran Islam, segala aspek perlu diperhatikan. Maka bisa jadi dalam waktu 1 sampai 2 tahun nanti dikuburkan di Palembang,” ungkap Raya.
2. Kehadiran Isteri Kedua dalam Acara Penguburan
Kepergian Ray menimbulkan perasaan kesedihan bagi orang-orang di sekitarnya. Hal ini termasuk pula Istri Keduanya, Iin Respati. Pada hari Rabu (2/4), Iin nampak hadir di Rumah Duka Sentosa.
Iin Respaty tampil dengan busana sepenuhnya hitam, mulai dari atasan, penutup kepala sampai topeng yang dipakainya semuanya memiliki warna sama.
Iin secara langsung menghadiri undangan untuk berbincang dengan para tamu yang berkunjung ke tempat tinggal keluarga Ray Sahetapy saat mereka sedang dalam kesedihan. Ketika Menteri Bidang Kebudayaan, Fadli Zon, tiba pada waktu tersebut, Iin juga turut menyambutnya dan meluangkan waktu sejenak untuk bercengkrama bersamanya.
Perlu diingat bahwa Iin merupakan istri yang menikahi Ray setelah percerainya dengan Dewi Yull pada tahun 2004. Akan tetapi, status hubungan mereka sebagai pasangan suami istri tidak jelas ketika Ray akhirnya meninggal dunia.
Sri Respatini Kusumastuti alias Iin Respaty adalah pernah menjadi dosen seni pertunjukan di IKJ. Iin diketahui bergelar Doktor Filsafat.
Sedikit informasi tersedia tentang latar belakang Iin sejak pernikahannya dengan Ray, dia hampir tidak pernah menjadi fokus media.
Jelaslah bahwa Iin menikah dengan Ray Sahetapy sesudah sang aktris dari film The Raid tersebut bercerai dengan Dewi Yull kurang lebih dua bulan kemudian, yakni di bulan Oktober tahun 2004.
Saat sedang dalam keadaan sakit, Ray Sahetapy hanya mendapat perhatian dari anggota keluarganya termasuk anak-anaknya sendiri. Adik laki-lakinya, Charly Sahetapy, menyatakan bahwa ia yang selalu ada bersama saudaranya itu sampai akhir hayat Ray di Rumah Sakit Polri Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM).
3. Surya Sahetapy Bergabung Dari Amerika
Panji Surya Sahetapy, anak ketiga Ray Sahetapy, adalah putra yang istimewa. Meski tuna rungu, Ray menetap di Amerika, meraih gelar S2 hingga menjadi dosen di sana.
Setelah menerima berita tentang kematian sang bapak, Surya segera mengatur perjalanannya dengan membeli tiket pesawat dan terbang menuju Indonesia. Dia menempuh perjalanan selama 24 jam hanya untuk bertemu ayahnya yang sudah tiada sekali lagi.
Surya sampai di Rumah Sakit Duka Sentosa RSPAD pada hari Kamis (3/4) sekira pukul 23:30 WIB. Ia lantas merangkul para anggota keluarganya yang sudah menanti kehadirannya.
Dia mendekat ke arah jenazah sang bapak dan tenggelam dalam doa. Surya merasa bangga memiliki ayah seperti Ray, orang yang tidak pernah malu mempunyai kedua putra sebagai penyandang tunarungu.
“Saya menyatakan, Bapak adalah seorang orangtua yang dengan bangga mengenalkan kami anak tuna rungu kepada dunia luar dan menjelaskan bagaimana cara berkomunikasi bagi tunarungu,” ungkap Surya Sahetapy setelah pemakaman sang bapa di Tempat Pemakaman Umum Tanah Kusir.
4. Sholat Jemaah di Masjid Istiqlal
Raya Sahetapy, anak terakhir dari Ray, mengonfirmasikan bahwa sang ayah menjadi mualaf pada tahun 1982 di Masjid Istiqlal. Ia mendapatkan informasi tersebut dari ibunya, Dewi Yull. Karena alasan itu pula, keluarga memilih untuk menyemayamkan jenasah Ray di lokasi yang sama.
“Saya baru saja mendapatkan informasi dari Ibu Dewi Yull bahwa Ayah mulai berpuasa pada tahun 1982, sebelum ia menikahi Ibunya. Ironinya, dia memulai puasanya di Masjid Istiqlal,” ungkap Raya, Kamis (3/4).
“Alhamdulillah, dapat mengunjungi Masjid Istiqlal. Memeluk Islam di Istiqlal dan menutup pula acaranya di sana, alhamdulillah,” tambahnya.
Sebelum dikirim ke Taman Pemakaman Umum Tanah Kusir, mayat Ray dimohonkan doanya saat sholat berjamaah di Masjid Istiqlal. Atmosfernya sangat sunyi dan khusyuk ketika doa dibacakan untuk Ray usai sholat Jumat.
Ribuan jamaah yang hadir untuk shalat Jumat turut serta dalam memberikan doa bagi almarhum Ray Sahetapy. Putra-putri dari Ray pun duduk persis di samping peti matanya dan mengucapkan doa dengan suara lantang.
5. Dewi Yull menghadiri pemakaman tersebut
Istri mantan suaminya, Dewi Yull, turut serta dalam upacara pemakaman Ray di Tempat Pemakaman Umum Tanah Kusir, Jakarta Selatan pada hari Jumat, 4 April. Dewi Yull nampak menyambut dan merespons tiap-tiap pesan kesedaran yang disampaikan oleh para undangan yang berada di lokasi pemakaman tersebut.
Pada saat pemakaman Ray berlangsung, Dewi Yull hadir dengan duduk di tepian kuburan dan turut serta dalam membaca doa. Meskipun wajahnya mencerminkan kesedihan, dia mendapat dukungan dari Rama beserta istrinya, Merdianti Octavia.
Usai upacara pemakaman selesai dan tamu satu per satu pulang, Dewi Yull menaburkan bunga ke atas makam mantan suaminya tersebut. Dia didampingi oleh Surya Sahetapy. Dewi Yull lalu memeluk Surya Sahetapy dengan sangat erat sebelum meninggalkan TPU Tanah Kusir.
Dewi enggan diwawancarai awak media. Dia terus didampingi Rama, putra pertamanya, lalu masuk ke mobil dan meninggalkan area TPU.